Hubungan Kirana dan Hanna masih belum membaik, mereka menyiapkan makan malam bersama dengan saling diam, Nenek yang mengetahuinya menyindir

Nenek: kalau ada lomba diem-dieman, pasti kalian loh juaranya

Meski di sindir, Hanna dan Kirana tetap saja belum bicara, sampai mereka duduk di satu meja yang sama. Kakek, Nenek, Hanna dan Kirana makan malam bersama, di meja makan Kirana yang memulai berbicara pada Hanna

Kirana: gimana tadi ngedate-nya Han?

Hanna: gak gimana-gimana bu

Hannah yang masih jutek sama ibunya, menjawab dengan ala kadarnya

Kakek: cucu kakek udah besar, udah punya pacar sekarang

Hanna: Hanna gak pacaran kok kek

Hanna yang berbohong karena malu mengakui di depan semua orang yang ada di meja makan, sedangkan Kirana yang hanya menduga-duga saja

Kakek: enggak pacaran kok ngedate

Hanna: siapa juga yang bilang ngedate

Nenek: Hanna enggak ngedate kek, dia belajar kelompok seperti biasanya, iya kan Han?

Hanna mengangguk sambil menyantap makan malamnya

Kirana: jadi, outfit belajar kelompok dan outfit untuk ngedate gak jauh beda ya bagi anak jaman sekarang?

Kakek: mungkin lagi masa PDKT, bukan begitu Han?

Hanna yang merasa terintimidasi tidak menjawab Kakek bicar, melainkan menyelesaikan makanannya yang belum di habiskan

Hanna: Hanna udah selesai makan

Hanna beranjak dari tempat duduknya untuk mencuci gelas dan piringnya, tak lama kemudian, Kakek dan Nenek pun menyelesaikan makan malamnya, Hanna yang selesai mencuci gelas dan piringnya, membereskan juga bekas piring dan gelas kakek neneknya dan mencucinya, selama Hanna mencuci gelas dan piring, Kirana beserta Kakek dan Nenek melanjutkan percakapan di meja makan

Kirana: walaupun kamu akhirnya pacaran sama Taka, ibu tidak melarang, ibu gak mau masa muda mu hanya mengerjakan tugas dan belajar, syaratnya satu, harus bisa memanage waktu, ibu juga gak mau sekolahmu terbengkalai

Kakek: yang penting kamu bisa jaga diri, bagaimana pun kalian masih remaja, kakek gak ingin jika terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada kalian berdua, kamu ngerti kan apa yang kakek bicarakan?

Kirana dan Kakek berbicara pada hanna yang masih sibuk mencuci piring, sebelum Hanna menjawab, Nenek sudah lebih dulu menjawab Kakek, sehingga Hanna terus saja Diam

Nenek: Taka bukan anak yang seperti itu kek, nenek yakin kok

Kakek: kakek juga berpikir seperti itu, melihat Taka tadi sore kelihatannya dia anak yang baik-baik

Kirana: Taka tidak hanya baik dan sopan pa, dia juga pintar, baru kelas 10 dia sudah terpilih untuk mewakili sekolahnya mengikuti lomba olimpiade fisika, iya kan Han?

Hanna menjawab sambil mengambil bekas piring dan gelas ibunya yang baru saja selesai makan untuk di cucinya,

Hanna: iya..

Kakek: kalau mendengar itu, kakek sih langsung mendukung hubungan cucu Kakek yang paling cantik ini dengan nak Taka

Hanna pun menyelesaikan cuci piringnya, dan langsung pamit masuk ke kamar. Jam 9 malam, Hanna yang sedang berbaring di kasur sambil bermain HP mendapat **S dari Taka, Taka yang pulang dari futsal kebetulan lewat rumah Hanna dan ingin menyapanya sebentar

Taka: Han lihat ke jendela, aku di depan rumahmu

Hanna yang membaca **S dari Taka langsung beranjak dari tempat tidur dan melihat ke luar jendela, mendapati Taka duduk di atas sepeda motornya dan membuat gerakan-gerakan saranghae seperti lambang hati besar ke arah Hanna, Hanna yang berdiri di jendela kamarnya ketawa dan membalas gerakan-gerakan yang sama dengan Taka, melihat anaknya yang bergerak-gerak sendiri di dekat jendela, Kirana memasuki kamar Hanna yang terbuka, tanpa disadari Hanna, Kirana sudah berada di samping Hanna yang sibuk dengan gerakan-gerakan saranghaenya yang diberikan kepada Taka, Kirana yang berada di dekat jendela Hanna, melihat Taka berada di luar pagar rumah, menyapa taka dengan melambaikan tangannya, lalu Taka mengganti gerakan-gerakan saranghaenya menjadi anggukan sopan untuk Kirana, Hanna yang sedikit aneh melihat Taka, menoleh ke arah kanannya mendapati Kirana yang sudah berdiri di sampingnya, Hanna pun kaget dan berkata

Hanna: iibuuu…

Kirana: itu Taka kan?

Melihat Taka yang sudah pergi, Hanna berjalan menjauhi jendela kamar, sambil menghindari kirana, Hanna tetap menjawab pertanyaan ibunya

Hanna: bukan

Sikap Hanna yang terlihat menghindari pertanyaan Kirana yang jelas-jelas tadi itu Taka, Kirana terus menerus bertanya, kepo pada anak kesayangannya itu

Kirana: itu Taka kan? Iya kan? Kamu udah pacaran kan sama Taka… Iya kan…?

Hanna: udah ah Bu, Hanna mau tidur

Mendengarnya Kirana melepaskan Hanna dari ke kepoannya, Kirana pun keluar dan menutup pintu kamar Hanna, saat kirana mau beranjak pergi dari kamar, Hanna memanggil

Hanna: Bu…

Kirana: iya?

Hanna: jangan bilang-bilang ke kakek dan nenek ya kalau Hanna dan Taka jadian

Kirana: jadi bener dugaan ibu, kamu dan Taka itu paca….

Sebelum Kirana menyelesaikan bicaranya Hanna langsung memotongnya dengan suara

Hanna: ssssttttt … Jangan keras-keras Bu nanti kedenger Kakek dan Nenek

Dengan diam Kirana mengisyaratkan bahwa dia akan tutup mulut dengan mengeresleting mulutnya, lalu meninggalkan Hanna untuk beristirahat. Keesokan harinya, hari Senin, waktu upacara akan segera di mulai, Hanna dan Taka tidak lagi bersikap seolah-olah dunia milik mereka berdua, melihat dasi Hanna yang tidak rapi, Taka tidak lagi langsung merapikan dasi ditengah barisan upacara yang akan segera dimulai, melainkan memberinya isyarat, Taka menepuk pundak Hanna dua kali, setelah Hanna menoleh kearahnya, Taka memberi tahunya dengan memegang dasinya sendiri lalu menunjuk ke arah Hanna, Hanna segera mengerti isyarat Taka dan langsung membenarkan dasinya yang tidak rapi, itu semua Taka lakukan karena Taka benar-benar berusaha memperhatikan setiap apa yang di katakan atau yang di inginkan Hanna. Hanna lebih suka diperlakukan Taka seperti itu dari pada dibuat merasa seperti dia menjadi pusat perhatian orang lain, setelah selesai upacara, Sesha mengajak Hanna langsung ke kantin untuk membeli minum, di tengah perjalanan menuju kantin, Hanna lupa tidak membawa uang di sakunya, jadi dia ke kelas dulu untuk mengambil uang di dompetnya yang berada di dalam tas

Hanna: Sha, uang ku di dompet, aku ambil dulu di tas ya, kamu duluan ntar aku nyusul

Sesha: oke, jangan lama-lama

Hanna menuju kelas dan mempergoki Taka bersama anak perem**n yang tidak satu kelas dengan mereka, anak perem**n beda kelas itu bernama Steffy, Steffy adalah teman sekelas Taka waktu **P yang sudah menyukai Taka sejak **P, Steffy bersekolah di **A yang sama dengan Taka juga karena ingin bisa dekat dengan Taka, hanya saja di awal masuk sekolah, mereka tidak satu kelas jadi Taka sudah lama tidak lagi akrab dengannya dan juga kelas mereka yang berjauhan, Taka di kelas 10A sedangkan Steffy di kelas 10D, tidak tau apa yang mereka bicarakan, Hanna melihat Taka dan perem**n yang tidak dikenalnya itu dari kejauhan, Hanna memperhatikan sampai Steffy meninggalkan Taka di depan pintu kelasnya dan Taka masuk ke dalam kelas, lalu barulah Hanna masuk ke kelas untuk mengambil uang, Hanna yang sedari tadi di cariin Taka, baru lah terlihat, Goji yang mengisyaratkan ke Taka bahwa Hanna sudah tiba di kelas, lalu Taka pun menoleh ke pintu kelas

Taka: aku cariin kamu dari tadi, kamu kemana aja?

Hanna: aku mau ke kantin, mau ikut?

Taka: emm.. enggak, aku di kelas aja

Hanna: mau nitip sesuatu?

Taka: emm… enggak juga, makasih

Hanna: oke

Taka kembali bersama teman-temannya setelah Hanna keluar untuk pergi ke kantin, di perjalanan over thingking Hanna muncul kembali,

Over thingking Hanna yaitu, perem**n tadi siapa? Ada perlu apa dengan Taka? Kok terlihat akrab, Sepertinya sudah lama kenal, siapa ya perem**n itu? Kira-kira apa yang mereka obrolin? Siapa ya perem**n itu?

Kalimat Over thingkingnya berputar-putar mempertanyakan pertanyaan yang sama. Sesampainya di kantin, Hanna menghampiri Sesha yang sedang duduk sambil meminum es jeruknya, Hanna duduk di meja yang sama dengan Sesha dan langsung bertanya

Hanna: Sha, kamu kenal gak sama cewek yang rambutnya panjang, bergelombang, tinggi dan putih?

Sesha: Layla?

Hanna: bukan, Layla teman sekelas kita, aku tahu

Sesha: terus siapa? Cewek yang ciri-ciri nya sama seperti yang kamu sebutin tadi itu, ya… Layla…

Hanna: di kelas lain gitu?

Sesha: aku gak tau Han, kenapa emangnya?

Hanna: gakpapa

Hanna yang enggak ingin menanyakan langsung kepada Taka, berharap Sesha bisa membatu nya dengan memberitahu ciri-ciri yang disebutkan, karena informasi Sesha tidak membantunya, maka, diurungkanlah pikiran-pikiran anehnya pada Taka, Hanna dan Sesha kembali ke kelas untuk memulai pelajaran, waktu berlalu begitu cepat, jam pelajaran terakhir akan segera selesai, guru memberikan tugas kelompok

Guru: sebelum saya akhiri pelajaran hari ini, saya kasih tugas kelompok, per kelompok masing-masing 4 orang, kalian kerjakan soal halaman 126, di situ ada 10 soal, Minggu depan di kumpulkan, tiap kelompok masing-masing menjelaskan 1 pembahasan jawaban soal di depan kelas, terimakasih, kelas hari ini selesai, sampai bertemu senin depan

Bell pulang sekolah telah berbunyi, Sesha merencanakan mengajak Taka dan Goji mengerjakan tugas kelompok di rumah Hanna, karena selesainya mengerjakan tugas, dia ingin menginap di rumah dan curhat tentang suatu hal pada Hanna

Sesha: Taka, Goji, Sabtu sepulang sekolah kita ngerjain tugas kelompok di rumah Hanna yuk

Taka: oke

Goji: oke

Sambil merangkul Hanna dari samping, sesha berbisik

Sesha: Han abis ngerjain tugas, aku nginep ya di rumah kamu, pengen curhaaatt….

Dengan ramah Hanna menjawab

Hanna: iya

Mereka pun pulang ke rumah masing-masing, Sesha yang di jemput oleh supirnya, Goji dengan motornya dan Taka pulang bersama Hanna. Hari Sabtu pun tiba, pulang sekolah, Hanna, Taka, Goji dan Sesha langsung ke rumah Hanna untuk mengerjakan tugas kelompok bersama, sesampainya di rumah Hanna, mereka serius mengerjakan tugas bersama di ruang tamu, di tengah mereka sibuk mengerjakan tugas, handphone Taka berbunyi, mendapatkan **S dari Steffy, Hanna tidak sengaja melihat tulisan Steffy di handphone Taka yang diketahui mengirim **S pada Taka, karena Taka sibuk mengerjakan tugas, **S itu diabaikannya, selang beberapa menit Steffy mengirim **S pada Taka kembali. Dari situ hati Hanna mulai bertanya-tanya, siapa Steffy? Apakah Steffy adalah nama perem**n yang pernah di lihatnya ngobrol dengan Taka waktu itu? Jika iya, apa hubungan mereka?. Selesainya mengerjakan tugas, Goji dan Taka kembali pulang, sedangkan Sesha menginap di rumah Hanna.

Goji: pulang dulu Han

Hanna: hati-hati ya

Taka: aku juga pamit dulu Han

Hanna: kamu juga hati-hati di jalan ya ka

Taka: baik Hanna ku

Di atas motor yang baru saja dia naiki, Taka mendapatkan telepon, dia mengangkat sambil menyalakan motornya dan berbicara

Taka: iya stef, aku baru selesai ngerjain tugas jadi gak sempat balas **S kamu

Taka melambaikan tangan pada Hanna dan melaju dengan motornya sambil menerima telepon dari Steffy, sampai di situ Hanna tidak tahu apa yang selanjutnya mereka obrolkan di telepon, Hanna pun masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah, Hanna bertanya pada Sesha

Hanna: Sha…

sesha: apa?

Hanna: Kalau cowok punya temen cewek Deket itu artinya apa?

Sesha: bisa jadi suka, bisa jadi cuman temen deket biasa, kenapa?

Hanna: kalau cowoknya udah punya pacar dan punya temen deket cewek, itu artinya juga sama?Hanna: belum tentu, bisa jadi si cowok lagi bosen sama pacarnya

Hanna terdiam, beberapa detik Sesha baru sadar, yang di tanyakan Hanna itu adalah tentang Taka

Sesha: tunggu, Taka selingkuh?

Hanna: ini bukan Taka

Sesha yang tidak memperdulikan jawaban Hanna, berbicara sendiri

Sesha: masak iya sih Taka selingkuh?

Hanna membiarkan sesha bertanya-tanya sendirian di ruang tamu dan meninggalkannya masuk ke dalam. Malam pun tiba, Sesha dan Hanna berbaring di tempat tidur, mereka berbincang banyak hal, Hanna juga mendengarkan curhatan Sesha sampai larut malam dan tidur bersama. waktu berjalan dengan cepat, hari Senin pun kembali, upacara dimulai, terlihat wajah Taka yang cemas, karena dari Sabtu malam pesan yang di kirimkannya pada Hanna tidak pernah di balas, Hanna juga terlihat selalu menghindari Taka sejak bertemu hari ini. Di tengah upacara, Taka menoleh ke arah Hanna, berharap Hanna juga menoleh kearahnya, tapi yang dia dapati tidak seperti yang di harapkan, selesai upacara, Hanna berjalan melewati Taka, Taka yang baik menyapa, berharap Hanna membalas sapaannya

Taka: Han

Sambil terus menatap Hanna, Taka menyapa sambil melambaikan tangannya, tapi Hanna hanya melewatinya seperti hembusan angin, selanjutnya, melihat Hanna masuk kelas, Taka mengisyaratkan kepada Hanna supaya duduk di depannya, tapi yang dia dapati malah Goji tiba-tiba duduk di bangku Hanna, sedangkan Hanna yang sebelumnya duduk di depan Taka, menukar tempat duduknya dengan Goji yang dimana jauh dari tempat duduk Taka, tidak tahu apa yang terjadi dengan Hanna saat ini tapi Taka terus saja berusaha mendekatinya, saat Taka melihat Hanna di kantin duduk sendirian, Taka menghampiri Hanna dan duduk di satu meja dengannya karena semua meja di kantin sudah penuh

Taka: Han, aku duduk disini ya…

tanpa mendengar Taka bicara, Hanna langsung berdiri dan meninggalkan Taka setelah Taka duduk di depannya, Taka hanya bisa menatap Hanna, matanya selalu mengikuti ke arah Hanna pergi. Sekarang waktu pulang sekolah, Taka yang sedang mengambil motornya di parkiran, kesulitan mencari Hanna yang akan di antarnya pulang, lalu di dapati Hanna berjalan menuju halte, melihat itu Taka langsung turun dari motornya dan mengajak Hanna untuk pulang bersama, tapi Hanna tidak mau, Taka pun bertanya apa yang terjadi?

Taka: kamu kenapa Han? Kamu marah sama aku?

Hanna tidak menjawab dan hanya berdiri di halte menunggu angkutan umum

Taka: kamu ngomong dong Han, aku nungguin balesan **S dari kamu sejak Sabtu malem, tadi pagi juga aku jemput kamu di rumah tapi kata Nenek kamu udah berangkat pagi

Karena merasa Taka berisik, Hanna berjalan meninggalkan halte. Taka yang terus bicara sambil mengikuti Hanna berjalan

Taka: di kelas juga kamu pindah kursi kenapa? lalu, waktu dikantin pas aku samperin, kamu malah pergi, dan sekarang juga?

Karena Hanna berjalan suda cukup jauh, Taka menghentikan Hanna dengan meraih tangan Hanna

Taka: Han… mau kemana? Kamu mau pulang jalan kaki?

Hanna yang tetap diam dan berjalan balik ke arah halte kembali

Taka: eh.. Han…, jawab dulu….

Taka memaksa dan akhirnya Hanna pun menjawab

Hanna: aku kira kamu udah bosen pacaran sama aku

Taka: siapa yang bilang? Enggak aku enggak bosen…

Hanna: sesha yang bilang, Katanya kalau cowok udah bosan sama pacarnya dia Deket sama cewek lain

Taka yang tidak merasa seperti itu menduga Hanna sedang cemburu meski gak tau dengan siapa, sambil ketawa Taka menjawab

Taka: jadi begini kalau pacarku sedang cemburu hahahaha

Hanna: aku gak suka ah di gituin

Taka: iya… Iya.. maaf, emang cewek yang kamu maksud itu siapa?

Hanna: tahu… Kamu yang lagi deket kenapa tanya aku…

Taka berpikir, kira-kira siapa cewek yang di maksud Hanna, beberapa detik Taka berpikir, Taka menemukan jawabannya

Taka: ah… Maksud kamu Steffy?

Hanna diam sambil tetap berdiri menyilangkan tangannya, meskipun Taka belum tahu pasti siapa cewek yang di maksud, Taka mencoba menjelaskan tentang Steffy

Taka: Steffy itu teman aku waktu **P, dia udah punya pacar jadi kamu gak usah khawatir

Sambil memandang Hanna dengan wajah bahagia, Taka pun mengajak Hanna pulang bersama

Taka: yuk Sekarang kita pulang

Taka menggandeng tangan Hanna menuju motornya yang tertinggal di halte, Hanna pun mulai bicara

Hanna: jadi kamu enggak deket sama Steffy?

Taka menatap Hanna dan menggelengkan kepala

Sesampainya di motor Taka yang terparkir tidak jauh dari halte, Hanna melanjutkan pertanyaannya pada Taka

Hanna: jadi kamu juga gak bosan pacaran dengan ku?

Taka tersenyum mendengar pertanyaan Hanna, sambil memakaikan helem di kepala Hanna, Taka menjawab

Hanna: enggak Han, enggak akan pernah bosan

Hanna senang mendengar perkataan Taka, juga seketika tenang berada di dekatnya. Mereka berdua menaiki motor dan pulang bersama, jika novel ini menjadi sebuah film, adegan perjalanan Taka dan Hanna pulang ini akan di putarkan lagu rayu dari Marion jola sebagai soundtrack film, yang dimulai dari reff:

Katakanlah

Buatku membatu

Tenang, ku diam membisu

Jangan, buatku berpaling

Mencari cinta yang lain

Oh, pecahkan sunyimu

Meski, kucinta kau dalam hening

Kubutuh kata-kata

Bunuhku dengan kata rayumu

点击屏幕以使用高级工具 提示:您可以使用左右键盘键在章节之间浏览。

You'll Also Like